Sabtu, 22 Oktober 2016

Pertemuan Minilokakarya Lintas Sektor Open Defecation Free (ODF)


LAREN-Kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan, adalah pengertian dari Open Defecation Free (ODF).


Satu komunitas/masyarakat dikatakan telah ODF jika :
  1. Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban dan membuang tinja/kotoran bayi hanya ke jamban.
  2. Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar.
  3. Tidak ada bau tidak sedap akibat pembuangan tinja/kotoran manusia.
  4. Ada peningkatan kualitas jamban yang ada supaya semua menuju jamban sehat.
  5. Ada mekanisme monitoring peningkatan kualitas jamban.
  6. Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk mencegah kejadian BAB di sembarang tempat.
  7. Ada mekanisme monitoring umum yang dibuat masyarakat untuk mencapai 100% KK mempunyai jamban sehat.
  8. Di sekolah yang terdapat di komunitas tersebut, telah tersedia sarana jamban dan tempat cuci tangan (dengan sabun) yang dapat digunakan murid-murid pada jam sekolah.
  9. Analisa kekuatan kelembagaan di Kabupaten menjadi sangat penting untuk menciptakan kelembagaan dan mekanisme pelaksanaan kegiatan yang efektif dan efisien sehingga tujuan masyarakat ODF dapat tercapai.

Suatu komunitas yang sudah mencapai status Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan, pada tahap pasca ODF diharapkan akan mencapai tahap yang disebut Sanitasi Total. Sanitasi Total akan dicapai jika semua masyarakat di suatu komunitas, telah:
  1. Semua masyarakat berhenti BAB di sembarang tempat.
  2. Semua masyarakat telah mempunyai dan menggunakan jamban yang sehat dan memeliharanya dengan baik.
  3. Semua masyarakat telah terbiasa mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun setelah BAB, setelah menceboki anak, sebelum makan, sebelum memberi makan bayi, dan sebelum menyiapkan makanan.
  4. Semua masyarakat telah mengelola dan menyimpan air minum dan makanan dengan aman.
  5. Mengelola limbah rumah tangga (cair dan padat) dengan benar.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Komunitas merupakan kelompok masyarakat yang berinteraksi secara sosial berdasarkan kesamaan kebutuhan dan nilai-nilai untuk meraih tujuan.

Target program yang ada pada STBM sendiri terdiri dari 5 (lima) Pilar yaitu :
  1. Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (ODF)
  2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
  3. Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah Tangga
  4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
  5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga
Yang mana cakupan area pendekatan utamanya adalah tingkat rumah tangga secara kolektif. Untuk menjalankan itu semua harus digerakkan dan disinergikan melalui 3 komponen pendekatan yaitu :
  1. Menciptakan Kebutuhan (Demand Creation)
  2. Ketersediaan Pasokan (Supply Improvement)
  3. Lingkungan yang Mendukung (Enabling Environment)
Kecamatan Laren ada 3 Desa yang direncanakan akan dilakukan pemicuan STBM.
Desa tersebut adalah:
- Desa Laren
- Desa Pelangwot
- Desa Tejoasri


Selasa, 18 Oktober 2016

Cara Memadamkan Api Dengan Cara Tradisional, Modern Dan Cara Evakuasi Kebakaran



1.        CARA MEMADAMKAN API
Untuk mengantisipasi kebakaran di rumah ataupun di Puskesmas berbagai cara dapat dilakukan untuk memadamkan kebakaran dengan cara Tradisional dan modern yakni dengan memakai karung basah atau Apar, ketika api masih kecil dan tidak terlalu besar maka cara memadamkan kebakaran secara :
             A.    Tradisional
              Cara memadamkan api menggunakan karung basah sebagai berikut:
1.      Masukkan seluruh bagian karung goni kedalam air,peganglah karung menutupi tangan, posisikan karung disamping tubuh agar tidak menutupi pandangan, berjalanlah menuju sumber api dengan tidak melawan arah angin
2.      Setelah sampai di sumber api, posisikan karung di depan barang yang terbakar dengan tidak melawan arah angin, posisi anda harung berlindung dibalik karung
3.      Selanjutnya posisikan satu kaki kedepan dan tutuplah kobaran api secara perlahan, jangan anda lemparkan karung goni basah yang anda pegang
4.      Kemudian karung basah tadi usap – usapkan pada bagian benda yang terbakar agar api cepat padam oleh air yang menempel dikarung
5.      Setelah sekiranya api padam dan keluar asap pada karung maka angkatlah karung dengan posisi tangan memegangi tertutup karung.

Gambar 1

 
Gambar 2


Gambar 3


            B.     Modern
             Cara memadamkan api menggunakan APAR sebagai berikut:
1.      Tarik atau lepas Pin pengunci tuas APAR dengan cara tangan yang satunya memegang leher APAR
2.      Arahkan selang ke titik pusat api
3.      Tekan tuas untuk mengeluarkan isi Apar
4.      Sapukan secara merata sampai api padam
 
Gambar

            Hal yang perlu diketahui dalam menggunakan APAR :
1.      Perhatikan arah angin ( usahakan badan atau muka menghadap searah dengan arah angina ) supaya media pemadam benar-benar efektif menuju ke pusat api dan jilatan api tidak mengenai tubuh kita
2.      Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan Jenis APAR yang sesuai dengan jenis-jenis kebakaran.

      2.      CARA EVAKUASI KEBAKARAN
       Saat ada tanda sirine atau Alerm pertanda kebakaran jangan panic, cari pintu keluar atau jalur evakuasi yang terdapat di gedung Puskesmas untuk menyelamatkan diri  untuk berkumpul ditempat Area Evakuasi dengan kreteria yang diutamakan keluar dulu dari gedung Puskesmas adalah sebagai berikut :
1.      Pembawa Dokumen
2.      Orang tua
3.      Wanita Hamil
4.      Anak-anak

Kamis, 06 Oktober 2016

Launching Posyandu Jiwa MEKAR SARI

LAREN-Desa Bulutigo Kecamatan Laren hari Rabu tanggal 5 Oktober 2016 mengadakan acara Launching Posyandu Jiwa MEKAR SARI, yang dihadiri oleh Kepala UPT Puskesmas Laren, Bapak Camat Laren, Bapak Kapolsek, Bapak Danramil, dan Perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan.




Pada acara ini pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) diajari membuat kerajinan tangan dan keterampilan







Ditampilkan juga hasil dari kerajinan tangan para pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa)




Pada akhir acara diserahkan bantuan agar bisa bermanfaat bagi pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa)



Dengan mengikuti Posyandu Jiwa ini, pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) diharapkan dapat mandiri dan berbaur dengan masyarakat sekitar. (dms)

Pertemuan Mini Lokakarya Lintas Sektor

LAREN-Pada hari Rabu 28 September 2016 UPT Puskesmas Laren mengadakan Pertemuan Mini Lokakarya Lintas Sektor yang bertempat di Kecamatan Laren. Pertemuan dihadiri oleh Bapak Camat Laren, Bapak Kapolsek, Bapak Danramil, dan Bapak Kepala Desa se Kecamatan Laren.


Pada pertemuan Lintas Sektor ini dibahas tentang Posyandu Jiwa, dan semua peserta pertemuan setuju dan mendukung dilaksanakannya Posyandu Jiwa. (dms)




 

BAHAYA MEROKOK DAN KAWASAN TANPA ROKOK

  APA YANG DI MAKSUD DENGAN ROKOK?? Rokok adalah hasil olahan tembakau, termasuk cerutu atau bentuk lainnya. Rokok termasuk zat ad...